Jumat, 06 Juni 2014

Vaginitis Pada Wanita



Apa itu Vaginitis ?
DokterSehat.com (2012)– Vaginitis adalah peradangan pada Miss V, yang disebabkan oleh infeksi atau flora bakteri. Salah satu gejalanya keluarnya cairan dari Miss V yang diikuti rasa gatal, iritasi bagian bawah, bau tak sedap, bahkan kadang terjdi pendarahan pada Miss V
Kementrian Kesehatan RI (2009) melalui Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) bahwa pada tahun 2011 mendapatkan angka kejadian vaginitis  di Indonesia diderita oleh wanita sebesar 67%, pekerja seks langsung sebesar 36%, pada ibu hamil sebesar 10%, pekerja seks tidak langsung sebesar 14% dan narapidana sebesar 7%. ini disebabkan oleh bakteri dari penyakit hubungan dari penyakit menular seksual.
3 Jenis Vaginitis
  • TRICHOMONAISIS. Disebabkan oleh parasit trichomonaisis Vaginalis yang menimbulkan cairan berbau, banyak, berwarna kuning kehijauan dan kadang berbusa, sangat gatal dan terasa perih, Bisa menular melalui hubungan seks.
  • VAGINOSIS. Disebabkan oleh bakteri Garnerella Vaginalis. Cairan yang keluar sedikit berwarna abu-abu, dan bau tak sedap.
  • INFEKSI JAMUR/ CANDIDOSIS. Disebabkan oleh Candida Albicans (salah satu enis jamur yang normal ditemukan dalam Miss V) jika terjadi perubahan kondisi ekosistem pada organ Miss V. Jamur ini akan membiak melampaui batas normal. Gejalanya : terdapat cairan kental dalam Miss V. berwarna putih dan berbau tak sedap, timbul rasa gatal, nyeri dan panas saat buang air kecil atau berhubungan intim. Candida albicans adalah jamur pelahap glukosa/gula, jika terjadi ketidakseimbangan homonal dalam tubuh yg memicu naiknya gulah darah candida albicans akan membiak pesat, maka terjadilah infeksi jamur
Solusi Alami Mengatasi Vaginitis
Natural Crystal X buat dari mineral alam yang berfungsi membantu membunuh bakteri, virus dan kuman penyakit, menghilangkan bau, di padu dengan zat-zat antiseptic dari daun sirih yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pada jaringan epitel pada rongga miss V dan zat viniel dari daun sisik naga yang akan melenturkan dan merapatkan miss v
Manfaat dan Fungsi Crystal-X :
  • Membunuh kuman, jamur dan bakteri.
  • Mengaktifkan dan melenturkan miss V.
  • Menghilangkan bau tak sedap.
  • Mencegah dan menyembuhkan keputihan.
  • Membersihkan kerak dan kotoran di selaput miss V.
  • Menambah kepekaan terhadap daya rangsang.
  • Menyembuhkan iritasi diselaput miss V.
  • Mencegah tejadinya kanker alat reproduksi wanita

Sabtu, 24 Mei 2014

PENGERTIAN INFERTILITAS



PENGERTIAN INFERTILITAS
Infertilitas adalah kegagalan menjadi hamil setelah 1 tahun dengan koitus normal.
            Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah 12 bulan hubungan seksual yang sering tanpa kontrasepsi
            Infertilitas adalah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang telah berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi secara teratur minimal 1-2 tahun (WHO).
            Pasangan mandul (infertil) adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta telah berhubungan seks selama satu tahun tetapi belum terjadi kehamilan
            Infertilitas didefenisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung setelah paling tidak 1 tahun dalam berhubungan yang normal dan tidak menggunakan kontrasepsi apapun
            Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan infertilitas adlah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang telah melakukan hungan seksual aktif secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun selama minimal 1 tahun.
Macam-macam infertilitas
a.      Infertilitas primer, jika istri belum pernah walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
b.      Infertilitas sekunder, jika istri pernah hamil akan tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
Penyebab Infertilitas
            Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita maupun keduanya, (pasangan). Disebut infertilitas pasanagan bila terjadi penolakan sperma suami oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian antigen atau antibodi pasangan tersebut.
a.      Faktor Pria
1.      Azoospermia ( tidak terdapat spermatozoa).
Mungkin akibat spermatogenesis yang abnormal (perkembangan testis yang abnormal; kriptokismus atau terlambat turun; orkitis akibat parotitis) atau kerusakan ductus spermatikus oleh infeksi teruta gonorea.
2.      Oligosperma (jumlah spermatozoa kurang)
Berkaitan dengan defesiensi spermatogenesis; temperatur dalam skrotum meningkat (iklim yang panas, pakaian ketat, varikokel).
3.      Impotensi
Mungkin bersifat psikologik, hormonal berkaitan dengan ejekulasi prematur, ejekulasi retrogad atau impotensi erektil
4.      Sumbatan pada saluran vas deferens
Sperma terhalang pengiriannya dari testis ke seminal vesikel untuk diolah lebih lanjut menjadi cairan semen, sehingga semen yang dihasilkan tidak mengandung sperma sama sekali atau dalam jumlah tidak cukup.
5.      Kegagalan menghasilkan sperma berkualitas penyebab dari terjadinya sperma yang buruk adalah
-          Cacat bawaan sejak lahir
-          Kegagalan testis untuk turun kekantong buah pelir (scrotum) sebelum puberitas
-          Beberapa penyakit masa kanak-kanak dan penyakit lainnya, seperti penyakit gondong (mumps) yang terjadi pada usia dewasa.
-          Pemaparan berbahaya seperti sinar-X, radioaktivitas, beberapa zat kimia dan logam beracun, dan gas karbonmonoksida dari asap rokok dan knalpot mesin.
-          Beberapa gangguan genital seperti jaringan parut (varikokel) yang  dapat menyunmbat saluran sperma dan infeksi tuberkulosa pada prostat.
-          Kondisi panas disekitar testis (biji kemaluan), misalnya karena pakaian yang terlalu ketat, obesitas, atau kondisi pekerjaan.
-          Faktor vitalitas umum yang tidak baik misalnya kesehatan tidak berolahraga merokok, dan minuman alkohol  berlebihan.
-          Stres emosional
-          Tdak melakukan hubungan seksual dalam aktu yang telalu lama dapat menimbulakan jumlah sperma abnormal.
6.      Usia
Berdasarkan penelitian yang ada maka jumlah dan kualitas sel spermatozoa akan menurun ketika pria berusia diatas 50 tahun. Perbedaan masing-masing individu sangat terkait erat dengan faktor genetik.
7.      Hormon
Adanya gangguan fungsi hormonal yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis seperti hipogonotropin atau hiporprolaktin dapat menjadi penyebab terjadinya infertilitas pada pria.
8.      Penyakit autoimun
Adanya antibodi terhadap spermatozoa dapat menurunkan kualitas sel spermatozoa
9.      Faktor genetik
Adanya kelainan kromosom atau kerusakan genetik dapat menyebabkan fertilitas
10.  Penyakit metabolik seperti diabetes melitus dapat meneybabkan infertilitas pria.
11.  Keganasan atau kanker juga dapat menjadi penyebab infertilitas pria.

b.      Faktor wanita
1.      Spasme tuba falopii(bermacam-macam penyebab, termasuk psikogenik)
atau obstuksi(kelainan kongenital atau infeksi).
2.      Gangguan getah servik, malformasi uterus, perkembangan endometrium yang kurang sempurna, hiperprotaktinemia, faktor endokrin yang menyebabkan kegagalan terjadinya menstruasi dan atau ovulasi.
3.      Endometriosis adalah istilah untuk menyebutkan kelainan jaringan endometrium yang tumbuh diluar rahim. jaringan abnormal tersebut biasa nya terdapat pada ligamen yang menahan uterus, ovarium, tuba fallopi, rongga panggul,usus dan berbagai tempat lain. Sebagai jaringan endometrium normal, jaringan ini mengalami siklus yang menjadi respon terhadap perubahan hormonal sesuai siklus menstruasi perempuan.
4.      Anoreksia nervosa adalah suatu gangguan kejiwaan dimana seseorang( umumnya remaja putri wanita muda) enggan makan karena alasan yang kurang masuk akal, yaitu takut gemuk. Akibat terjadinya penyusutan badan yang membahayakan, gangguan hormonal, dan berhenti haid pada masa subur (amenorea) bahkan dapat pula terjadi kematian.
5.      Sumbatan pada saluran telur. Infertilitas dapat dikaitkan dengan gangguan lain pada organ reproduksi wanita,termasuk akibat infeksi penyakit menular seksual tertentu, cystitis, dan sebagainya.akibat kondisi yang disebut endometriosis menyebabkan peradangan dan terjadinya jaringan perut, yang selain mempengaruhi indung telur. Biasanya gangguan tersebut sering tidak langsung menunjukkan gejalanya, sehingga terabaikan.
6.      Kegagalan inflasi embrio di rahim. Tumor( kista, kanker) atau jaringan fibrosa(fibroid, polip)dan pemaparan radiasi dosis tinggi dapat menghalangi inplantasi (penanaman )  sel telur yang telah dibuahi di dinding rahim.

Jumat, 23 Mei 2014

Selasa, 20 Mei 2014

SKRINING UNTUK KEGANASAN DAN PENYAKIT SISTEMIK

Historeskopi

Historeskopi adalah peneropongan kavum uteri yang seblumnya telah digelembungkan dengan media dekstran 32%, glukosa 5% garam fisiologik atau gas CO2. dalam infertilitas pemeriksaan histeroskopi dilakukan apabila terdapat :
1. kelainan pada pemeriksaan histerosalpingografi
2. riwayat abortus habitualis
3, duagaan adanya mioma atau polip submukosa
4. perdarahan abnormal dari uterus
5 sebelum dilakukan bedah pelastik tuba, untuk menempatkan kateter sebagai splint pada bagian proksinal tuba.
histeroskopi tidak dilakukan kalau diduga terdapat infeksi akut rongga panggul, kehamilan atau perdarahan banyak uterus.
pemeriksaan histeroskopi yang dapat langsung melihat kavum uteri dapat menghindarkan kesalahan diagnostik seperti yang dapat terjadi pada kuretase atau biopsi endometrium yang membuta.

Konsep kesehatan reproduksi



Konsep kesehatan reproduksi
Defenisi kesehatan reproduksi
1.     Defenisi sehat
Dimulai dari apa yang dimaksud dengan pengertian sehat ini. Pengertian sehat menurut WHO (1992) adalah suaut keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dan bebearapa pengertian sehat lain diantaranya yaitu :
a.      Sehat adalah perujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perewatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural(
b.      Sehat atau kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
c.       Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (Self care Resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri secara adekuat. Self care resources : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care resources merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.

2.      Defenisi Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi
3.      Defenisi Reproduksi
Isitilah reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan kata reproduksi yang artinya membuat atau menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut orangan reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.
4.      Defenisi Kesehatan Reproduksi
Defemisi kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat mental, fisik dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak bertakwa pada tuhan yang maha esa. Spritual memiliki hubungan yang serasi selaras seimbang antara anggota keluarga dan antara keluarga dan masyarakat dan lingkungan.
Menurut BKKBN 2001, defenisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi proses dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.
            Menurut ICPD 1994 kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dab tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem, fungsi serta proses reproduksi.
            Kesehatan reproduksi mencakup tiga komponen yaitu : Kemampuan (ability), keberhasilan (succes), dan keamanan (safety). Kemampuan berarti dapat berproduksi. Keberhasilan berarti dapat menghasilkan anak sehat yang tumbuh dan berkembang. Keamanan berarti semua proses reproduksi termasuk hubungan seks, kehamilan, persalinan, kontrasepsi, dan abortus seyogyanya bukan merupakan aktifitas berbahaya.