PENGERTIAN INFERTILITAS
Infertilitas adalah kegagalan menjadi hamil
setelah 1 tahun dengan koitus normal.
Infertilitas adalah ketidakmampuan
untuk hamil setelah 12 bulan hubungan seksual yang sering tanpa kontrasepsi
Infertilitas adalah tidak terjadinya
kehamilan pada pasangan yang telah berhubungan intim tanpa menggunakan
kontrasepsi secara teratur minimal 1-2 tahun (WHO).
Pasangan mandul (infertil) adalah
pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta telah berhubungan seks
selama satu tahun tetapi belum terjadi kehamilan
Infertilitas didefenisikan sebagai
ketidakmampuan untuk mengandung setelah paling tidak 1 tahun dalam berhubungan
yang normal dan tidak menggunakan kontrasepsi apapun
Berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan infertilitas adlah tidak terjadinya
kehamilan pada pasangan yang telah melakukan hungan seksual aktif secara teratur
tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun selama minimal 1 tahun.
Macam-macam
infertilitas
a. Infertilitas primer, jika istri
belum pernah walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan
selama 12 bulan.
b. Infertilitas sekunder, jika istri
pernah hamil akan tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama
dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
Penyebab Infertilitas
Infertilitas dapat terjadi dari sisi
pria, wanita maupun keduanya, (pasangan). Disebut infertilitas pasanagan bila
terjadi penolakan sperma suami oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan sel telur. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian antigen atau
antibodi pasangan tersebut.
a.
Faktor Pria
1.
Azoospermia
( tidak terdapat spermatozoa).
Mungkin
akibat spermatogenesis yang abnormal (perkembangan testis yang abnormal;
kriptokismus atau terlambat turun; orkitis akibat parotitis) atau kerusakan
ductus spermatikus oleh infeksi teruta gonorea.
2.
Oligosperma
(jumlah spermatozoa kurang)
Berkaitan
dengan defesiensi spermatogenesis; temperatur dalam skrotum meningkat (iklim
yang panas, pakaian ketat, varikokel).
3.
Impotensi
Mungkin
bersifat psikologik, hormonal berkaitan dengan ejekulasi prematur, ejekulasi
retrogad atau impotensi erektil
4.
Sumbatan
pada saluran vas deferens
Sperma
terhalang pengiriannya dari testis ke seminal vesikel untuk diolah lebih lanjut
menjadi cairan semen, sehingga semen yang dihasilkan tidak mengandung sperma
sama sekali atau dalam jumlah tidak cukup.
5.
Kegagalan
menghasilkan sperma berkualitas penyebab dari terjadinya sperma yang buruk
adalah
-
Cacat
bawaan sejak lahir
-
Kegagalan
testis untuk turun kekantong buah pelir (scrotum) sebelum puberitas
-
Beberapa
penyakit masa kanak-kanak dan penyakit lainnya, seperti penyakit gondong
(mumps) yang terjadi pada usia dewasa.
-
Pemaparan
berbahaya seperti sinar-X, radioaktivitas, beberapa zat kimia dan logam
beracun, dan gas karbonmonoksida dari asap rokok dan knalpot mesin.
-
Beberapa
gangguan genital seperti jaringan parut (varikokel) yang dapat menyunmbat saluran sperma dan infeksi
tuberkulosa pada prostat.
-
Kondisi
panas disekitar testis (biji kemaluan), misalnya karena pakaian yang terlalu
ketat, obesitas, atau kondisi pekerjaan.
-
Faktor
vitalitas umum yang tidak baik misalnya kesehatan tidak berolahraga merokok,
dan minuman alkohol berlebihan.
-
Stres
emosional
-
Tdak
melakukan hubungan seksual dalam aktu yang telalu lama dapat menimbulakan
jumlah sperma abnormal.
6.
Usia
Berdasarkan
penelitian yang ada maka jumlah dan kualitas sel spermatozoa akan menurun
ketika pria berusia diatas 50 tahun. Perbedaan masing-masing individu sangat
terkait erat dengan faktor genetik.
7.
Hormon
Adanya
gangguan fungsi hormonal yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis seperti
hipogonotropin atau hiporprolaktin dapat menjadi penyebab terjadinya infertilitas
pada pria.
8.
Penyakit
autoimun
Adanya
antibodi terhadap spermatozoa dapat menurunkan kualitas sel spermatozoa
9.
Faktor
genetik
Adanya
kelainan kromosom atau kerusakan genetik dapat menyebabkan fertilitas
10. Penyakit metabolik seperti diabetes
melitus dapat meneybabkan infertilitas pria.
11. Keganasan atau kanker juga dapat
menjadi penyebab infertilitas pria.
b.
Faktor wanita
1.
Spasme
tuba falopii(bermacam-macam penyebab, termasuk psikogenik)
atau
obstuksi(kelainan kongenital atau infeksi).
2.
Gangguan
getah servik, malformasi uterus, perkembangan endometrium yang kurang sempurna,
hiperprotaktinemia, faktor endokrin yang menyebabkan kegagalan terjadinya
menstruasi dan atau ovulasi.
3.
Endometriosis
adalah istilah untuk menyebutkan kelainan jaringan endometrium yang tumbuh
diluar rahim. jaringan abnormal tersebut biasa nya terdapat pada ligamen yang
menahan uterus, ovarium, tuba fallopi, rongga panggul,usus dan berbagai tempat
lain. Sebagai jaringan endometrium normal, jaringan ini mengalami siklus yang
menjadi respon terhadap perubahan hormonal sesuai siklus menstruasi perempuan.
4.
Anoreksia
nervosa adalah suatu gangguan kejiwaan dimana seseorang( umumnya remaja putri wanita
muda) enggan makan karena alasan yang kurang masuk akal, yaitu takut gemuk. Akibat
terjadinya penyusutan badan yang membahayakan, gangguan hormonal, dan berhenti
haid pada masa subur (amenorea) bahkan dapat pula terjadi kematian.
5.
Sumbatan
pada saluran telur. Infertilitas dapat dikaitkan dengan gangguan lain pada
organ reproduksi wanita,termasuk akibat infeksi penyakit menular seksual
tertentu, cystitis, dan sebagainya.akibat kondisi yang disebut endometriosis
menyebabkan peradangan dan terjadinya jaringan perut, yang selain mempengaruhi
indung telur. Biasanya gangguan tersebut sering tidak langsung menunjukkan
gejalanya, sehingga terabaikan.
6.
Kegagalan
inflasi embrio di rahim. Tumor( kista, kanker) atau jaringan fibrosa(fibroid,
polip)dan pemaparan radiasi dosis tinggi dapat menghalangi inplantasi
(penanaman ) sel telur yang telah
dibuahi di dinding rahim.